Driver Hardware bertugas untuk menyediakan mechanism dan bukan policy. Mechanism lebih kepada kemampuan yang dapat diexplore dari hardware sedangkan policy adalah berisi aturan-aturan seperti apa yang harus ditaati untuk menggunakan mechanism.
Sebagai contoh floppy drive tidak menyediakan policy namun pada level yang lebih tinggi, misal sistem operasi, menyediakan policy seperti siapa saja yang boleh mengakses floppy drive, bagaimana cara mengaksesnya - mengakses secara langsung atau tidak langsung melalui filesystem, kapan boleh mengakses dan lain sebagainya.
Saat ingin membuat driver hardware, hal penting yang harus diingat adalah sedapat mungkin menghindari membuat policy. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana driver tersebut bisa mengaktifkan hardware tanpa menentukan aturan-aturan penggunaan hardware tersebut.
Driver adalah lapisan software yang menjembatani aplikasi dengan hardware yang sebenarnya. Dengan konsep seperti ini, sebuah hardware bisa memiliki lebih dari 1 (satu) jenis driver sedangkan perbedaan antar driver adalah kemampuan yang ditawarkan. Sebuah hardware bisa digunakan secara bersama-sama oleh beberapa aplikasi sekaligus dan yang bertugas mengatur bagaimana mengatasi pemakaian hardware secara bersama-sama adalah pembuat driver.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari driver hardware :
1.Mendukung pengaksesan secara synchronous dan asynchronous
2.Membuka banyak koneksi ke hardware
3.Mampu mengoptimalkan kemampuan hardware
Terdapat banyak driver hardware yang dijadikan satu dengan aplikasi yang digunakan pemakai sehingga memudahkan konfigurasi dan akses ke hardware.
No comments:
Post a Comment