Toolkit terletak diantara Windowing System dan higher level tools. Ini berarti tugasnya adalah sebagai koneksi antara kedua layer ini.
Berdasarkan kedua gambar, dapat kita simpulkan bahwa toolkit terletak pada Window manager sehingga bertugas mendukung user interface (UI) dengan menyediakan komponen-komponen dasar (software library) seperti koleksi widgets.
Toolkit akan berkoumunikasi dengan sistem window untuk mengontrol event yang terjadi. Sebagai contoh jika terjadi input melalui mouse / keyboard, toolkit akan membangkitkan perintah untuk mengontrol windows / widgets.
Keuntungan
- Sebagai end user, kita dapat menjalankan source code di semua platforms yang terinstall toolkit yang digunakan
- Sebagai programmer, kita hanya perlu sekali belajar teknik pemrograman toolkit dan selanjutnya kita bisa membuat program di semua platform yang bisa diinstall dengan toolkit yang kita pakai
Kelemahan
- Ketidakpastian dalam hal unjuk kerja. Beda toolkits akan menghasilkan beda unjuk kerja.
- Toolkit yang ideal susah di implementasikan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pembuatan sebuah toolkit. Jika kita menginginkan untuk membuat toolkit yang bisa memberikan hasil yang sama (widgets yang sama, look and feel yang sama), kita akan berhadapan dengan masalah unjuk kerja (sebagai contoh swing toolkit) tetapi ketika kita ingin membuat toolkit dengan unjuk kerja yang baik dengan teknik menggunakan widget yang ditawarkan oleh platform, maka problem yang muncul adalah untuk sebuah source code, kita akan mempoleh tampilan yang berbeda, look and feel yang berbeda.
Perbandingan Toolkit AWT & SWING
AWT
- Menggunakan widget yang dimiliki oleh platform
- Menggunakan sebuah model class untuk sebuah platform
SWING
- Membuat sendiri widgets
- Menggunakan arsitektur MVC untuk memisahkan Widget dan model class
Reference & Sumber gambar:
[1] Prof. Dr. –Ing. Juergen Ziegler, Entwiklung von Web User Interfaces, Interactive System 08/09, Duisburg-Essen University
No comments:
Post a Comment