Puisi ini ku persembahkan untuk adiku, kakaku, ayahku, ibuku, suamiku, istriku, anakku dan sahabaku, yang hari ini pergi meniggalkanku dalam kecelakaan pesawat angkut jenis C-130 Hercules Alpha 1325 milik TNI AU yang terjadi di Desa Geplak, Karas, Megetan, Jawa Timur, Rabu (20/5/2009) pagi ini...
Kasih ...
ketahuilah hari ini adalah hari spesial untukku
ku ingin melewatinya dengan senyum...
tak sanggup lagi bibir ini harus berucap "DAMAI .. DAMAI"
hanya itu damba jiwa
Kasih ...
Terimakasih untuk kenangan indah
yang kau torehkan dibuku kehidupanku
setiap jejak bersamamu selalu ku kenang...
canda dan tawa kita lewati bersama
kau selalu hadirkan warna bagiku ...
Kasih ...
Bagiku kita selalu satu ...
walaupun ini tak pernah terucapkan dari bibirku
sama seperti setiap potongan tubuh ini
tak pernah berucap kepala ...
tangan ... kaki .. kita adalah satu
namun ...
saat kelingking terluka
mata akan berduka ... hati akan menjerit ...
Kasih ...
Tak menyangka langkahmu sampai disini ...
Tak menyangka tak akan ku dengar lagi tawamu
tak ku dengar lagi teriakanmu
tak ku dengar lagi sapaan lembutmu akan namaku
tak ku dengar lagi tuturmu ... "mari ku bantu.."
tak ku dengar lagi tuturmu ... "mari ku antarkan kamu ..."
Tak menyangka, tuturku diwaktu itu
adalah tuturku yang terakhir untukmu ..
Kasih ...
Mengapa harus kau meninggalkanku
di hari bahagiaku
Mengapa tak ada kata perpisahan
saat kau akan pergi jauh ...
Kasih ...
Tak ada yang dapat ku berikan
untuk bekal perjalan panjangmu
Hanya tulisan kecil ini yang mampu
ku tuliskan untukmu
semoga kamu bisa membacanya
Tuliskanlah itu di secarik kertasmu
selipkanlah di dalam "Baju" barumu
bacalah disaat kau pun merindukanku ...
Kasih ...
Selamat jalan ...
Semoga Malaikat-NYA menjadi sahabatmu
di rumah barumu
rumah tanpa tangis dan duka ...
Doaku selalu untukmu ...
Teriring cium manis dari ku
Sahabatmu ...
Kasih ...
ketahuilah hari ini adalah hari spesial untukku
ku ingin melewatinya dengan senyum...
tak sanggup lagi bibir ini harus berucap "DAMAI .. DAMAI"
hanya itu damba jiwa
Kasih ...
Terimakasih untuk kenangan indah
yang kau torehkan dibuku kehidupanku
setiap jejak bersamamu selalu ku kenang...
canda dan tawa kita lewati bersama
kau selalu hadirkan warna bagiku ...
Kasih ...
Bagiku kita selalu satu ...
walaupun ini tak pernah terucapkan dari bibirku
sama seperti setiap potongan tubuh ini
tak pernah berucap kepala ...
tangan ... kaki .. kita adalah satu
namun ...
saat kelingking terluka
mata akan berduka ... hati akan menjerit ...
Kasih ...
Tak menyangka langkahmu sampai disini ...
Tak menyangka tak akan ku dengar lagi tawamu
tak ku dengar lagi teriakanmu
tak ku dengar lagi sapaan lembutmu akan namaku
tak ku dengar lagi tuturmu ... "mari ku bantu.."
tak ku dengar lagi tuturmu ... "mari ku antarkan kamu ..."
Tak menyangka, tuturku diwaktu itu
adalah tuturku yang terakhir untukmu ..
Kasih ...
Mengapa harus kau meninggalkanku
di hari bahagiaku
Mengapa tak ada kata perpisahan
saat kau akan pergi jauh ...
Kasih ...
Tak ada yang dapat ku berikan
untuk bekal perjalan panjangmu
Hanya tulisan kecil ini yang mampu
ku tuliskan untukmu
semoga kamu bisa membacanya
Tuliskanlah itu di secarik kertasmu
selipkanlah di dalam "Baju" barumu
bacalah disaat kau pun merindukanku ...
Kasih ...
Selamat jalan ...
Semoga Malaikat-NYA menjadi sahabatmu
di rumah barumu
rumah tanpa tangis dan duka ...
Doaku selalu untukmu ...
Teriring cium manis dari ku
Sahabatmu ...
No comments:
Post a Comment